MORFOLOGI
Oleh :
Prasetyo sarwo p G1B009012
Elia Nur Ayunin G1B009038
Sri Budi Fajariyani G1B009058
Meita Dwi Lestari G1B009077
Eva Afivah G1B009086
Rombongan
: 2
Kelompok :
7
Asisten :Fitri
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
DEPARTEMEN
PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL
SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU
- ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO2010
ISOLASI
Oleh :
Prasetyo sarwo p G1B009012
Elia Nur Ayunin G1B009038
Sri Budi Fajariyani G1B009058
Meita Dwi Lestari G1B009077
Eva Afivah G1B009086
Rombongan
: 2
Kelompok :
7
Asisten :Fitri
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
DEPARTEMEN
PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL
SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU
- ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2010
I.PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Morfologi suatu mikroba dapat
diperiksa dalam keadaan hidup maupun mati. Pemeriksaan morfologi ini penting
untuk mengenal nama bakteri, pengenalan sifat fisiologisnya yang kebanyakan
merupakan faktor penentu dalam mengenal nama spesies. Bagian-bagian sel dapat
dilihat dengan terlebih dahulu memberi warna dimana warna bisa bersifat asam,
netral, maupun basa.
Bakteri merupakan organisme
prokariot (tidak mempunyai inti sejati dan komponen keturunannya terdapat dalam
komponen DNA tunggal atau kromosom yang letaknya bebas dalam sitoplasma),
termasuk jasad uniseluler, bersifat semi transparan dan tidak berwarna. Bentuk
bakteri ada tiga yaitu bentuk bulat (coccus) yang dibedakan menjadi lima yaitu diplokoki,
streptokoki, tetrakoki, stabilokoki, dan sarcinde. Bentuk yang kedua, bentuk
batang yang terdapat dalam bentuk berpasangan (diplobasili) atau bentuk rantai
(streptobasili) yang dipengaruhi oleh tahap pertumbuhan atau kondisi kultur
yang dan yang ketiga berbentuk spiral yang terpisah-pisah, tetapi masing-masing
spesies berbeda dalam panjang, jumlah amplitudo spiral nya serta ketegaran
dinding sel.
Olesan bakteri yang baik
adalah persyaratan bagi tumbuhnya berbagai macam teknik pewarnaan. Prosedur pewarnaan
dimaksudkan untuk mengamati dengan lebih baik morfologi dasar mikroorganisme,
mengidentifikasi bagian-bagian struktur sel mikroorganisme, membantu
mengidentifikasi dan membedakan organisme yang serupa. Langkah utama dalam
mempersiapkan spesimen mikroba yang diwarnai untuk pemeriksaan mikroskopik
adalah penempatan olesan, serta aplikasi pewarnaan tunggal maupun diferensial.
B.Tujuan
1.
Melihat bentuk-bentuk sel
2.
Membedakan sel gram positif dan gram negative
II.Materi dan Metode
A.Materi
Alat yang digunakan untuk uji morfologi
bakteri antara lain jarum ose, objek glass, Bunsen atau pembakar spirtus, pipet
tetes untuk gram A,B,C dan D, mikroskop, stopwatch botol penyemprot. Sedangkan
bahan yang digunakan antara lain Escherichia
coli, larutan gram A (Kristal violet), larutan gram B (iodin), larutan
gram C (etanol), larutan gram D (safranin), aquades, media agar miring dan
alkohol 70%.
B.Metode
II.Hasil dan Pembahasan
A.Hasil
Berdasarkan
praktikum, E. Coli memiliki warna
gram merah, bentuk sel kokus (bulat) memiliki morfologi koloni berupa permukaan
yang mengkilat, bentuk yang tidak teratur dan elevasi cembung.
B.Pembahasan
Pewarnaan Gram
atau metode Gram adalah suatu metode empiris untuk membedakan spesies bakteri
menjadi dua kelompok besar, gram-positif dan gram-negatif, berdasarkan sifat
kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode ini diberi nama berdasarkan
penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (1853–1938) yang mengembangkan
teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus dan bakteri
Klebsiella pneumoniae.
Mekanisme pewarnaan gram
didasarkan pada struktur dan komposisi dinding sel bakteri. Bakteri gram
negatif mengandung lipid, lemak, atau substansi sperti dalam presentase lebih
tinggi daripada yang dikandung bakteri gram positif. Dinding sel bakteri juga
lebih tipis dari dinding sel gram positif. Adanya etanol (alkohol) menyebabkan
terekstraksinya lipid sehingga memperbesar daya rembes atau permeabilitas
dinding sel gram negatif. Kompleks ungu kristal yodium yanng menempati dinding
sel dapat diekstraksi, sehingga gram negatif kehilangan warna tersebut. Dinding
sel bakteri gram positif memiliki kandunngan
lipid yang lebih rendah sehingga akan terhidrasi dengan etanol.
Bakteri gram negatif memiliki
kandungan peptidoglikan jauh lebih sedikit sehingga ikatan silang jauh kurang
ekstensif. Apabila sel gram positif diberi perlakuan dengan enzim lisozim untuk
menyingkirkan dinding sel setelah pewarnaan dengan kompleks ungu kristal
yodium, strukturnya akan terwarna kompleks UK-Y. Alkohol tidak mmudah
memucatkan warnanya (bukti bahwa dinding sel bakteri gram positif merupakan
situs tempat zat warna ungu kristal tertahan). Bakteri gram negatif lebih
rentan terhadap antibiotik seperti streptomisin. Bakteri gram positif lebih
rentan terhadap penisilin dan kurang rentan terhadap disintegrasi oleh
perlakuan mekanis yaitu diberi tekanan tinggi atau getaran ultrasonik atau
enzim tertentu.
Perbedaan dasar
antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding selnya.
Kompleks zat iodin terperangkap antara dinding sel dan membran sitoplasma
organisme gram positif, sedangkan penyingkiran zat lipida dari dinding sel
organisme gram negatif dengan pencucian alkohol memungkinkan hilang dari sel.
Bakteri gram positif memiliki membran tunggal yang dilapisi peptidohlikan yang
tebal (25-50nm) sedangkan bakteri negatif lapisan peptidoglikogennya tipis (1-3
nm).
Proses perwarnaan dilakukan dengan mensterilkan tangan dan lingkungan
kerja dengan alkohol 70% untuk sterilisasi agar tidak kontaminasi. Kemudian
ambil bakteri dari biakan miring dengan menggunakan jarum. Kemudian difiksasi
di atas api bunsen yang bertujuan untuk membunuh bakteri secara cepat dengan
tidak merubah bentuk dan struktur bakteri, melekatkan bakteri di atas objek
gelas dan meningkatkan sifat salinitas pewarna.
selanjutnya ditetesi dengan gram A selama 1 menit, gram B selama 1 menit,
gram C selama 1 menit, dan gram D selama 45 detik. Setelah perlakuan pewarnaan,
preparat selalu dicuci dengan air mengalir dan dikeringanginkan, kecuali
setelah pewarnaan gram B preparat dicuci dengan gram C kemudian
dikeringanginkan. Hal ini dilakukan karena gram C mengandung alkohol yang
bertujuan untuk melunturkan cat sebelumnya.
Gram A mengandung kristal violet
yang berwarna ungu merupakan cat primer yang akan mewarnai bakteri, pewarnaan
dilakukan 1 menit agar cat ini dapat melekat sempurna pada dinding bakteri.
Gram B mengandung garam iodin merupakan cat mordan yang berfungsi melekatkan
atau memfiksasi cat primer yang diserap bakteri, dilakukan selama 1 menit agar
pengikatan warna oleh bakteri menjadi lebih kuat. Gram C mengandung alkohol
sehingga tidak berwarna dan berfungsi untuk melunturkan cat sebelumnya,
dilakukan selama 1 menit agar cat dapat luntur secara sempurna dan tidak ada
yang tersisa. Gram D mengandung safranin sehingga bewarna merah yang merupakan
cat sekunder atau kontras berfungsi untuk memberikan warna bakteri non target,
dilakukan selama 30 detik agar bakteri yang catnya telah luntur dapat
terwarnai.
Pencucian dengan air mengalir dimaksudkan agar cat dapat hilang secara
sempurna dan tidak tersisa, dikeringanginkan bertujuan agar warna melekat pada
bakteri dan segera kering sehingga bila diwarnai lagi warna sebelumnya tidak
tercampur dengan warna yang baru. Kemudian dilihat di bawah mikroskop agar
dapat mengamati bentuk dan warna sel bakteri. Bakteri gram positif akan
berwarna ungu, sedangkan bakteri gram negatif akan berwarna merah.
Escherichia coli termasuk dalam famili Enterobacteraceae yang termasuk
gram negatif dan berbentuk batang yang fermentatif. E. coli hidup dalam jumlah
besar di dalam usus manusia, yaitu membantu sistem pencernaan manusia dan
melindunginya dari bakteri patogen. Akan tetapi pada strain baru dari E.coli
merupakan patogen berbahaya yang menyebabkan penyakit diare dan sindrom diare
lanjutan serta hemolitik uremic (hus). Peranan yang mengguntungkan adalah dapat
dijadikan percobaan limbah di air, indikator pada level pencemaran air serta
mendeteksi patogen pada feses manusia yang disebabkan oleh Salmonella typhi.
IV.Kesimpulan dan Saran
A.kesimpulan
Dari hasil praktikum, maka
kesimpulan yang didapat adalah:
1.
Bentuk
bakteri ada tiga yaitu bentuk bulat, batang dan spiral, sedangkan bentuk
bakteri e.coli adalah bulat.
2.
Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif
adalah pada komponen dinding selnya. Bakteri gram positif memiliki membran
tunggal yang dilapisi peptidohlikan yang tebal (25-50nm) sedangkan bakteri
negatif lapisan peptidoglikogennya tipis (1-3 nm).
B.Saran
Sebaiknya pada saat praktikum
benar-benar diperhatikan prosedur pewarnaan terutama pada lama waktu dan urutan
pewarnaan agar tidak terjadi kesalahan dan warna yang terlalu tebal.
DAFTAR REFERENSI
Fardiaz, Srikandi. 1992.Microbiology
A Laboratory Manual. New York:
Addison-Wesley Publishing Company
J. G. & Natalie. S. 1983.Dasar-Dasar Mikrobiologi. Surabaya:
Penerbit Djambatan
Pelczar Jr, M. J dan
E. C. S. Chan. 1986.Mikrobiologi Pangan I. Jakarta:
Gramedia Pustaka utama.
Sutedjo, M. 1991. Dasar-dasar
Mikrobiologi. Jakarta:
UI-Press
Tjitrosomo. 1982. Dunia
Mikroba. Jakarta: Rineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar