Rabu, 22 Februari 2012

metode delphi (4)


Metode Delphi adalah modifikasi dari teknik brainwriting dan survei. Dalam metode ini, panel digunakan dalam pergerakan komunikasi melalui beberapa kuisioner yang tertuang dalam tulisan. Teknik Delphi dikembangkan pada awal tahun 1950 untuk memperoleh opini ahli. Objek dari metode ini adalah untuk memperoleh konsensus yang paling reliabel dari sebuah grup ahli. 
Metode Delphi dikembangkan oleh Derlkey dan asosiasinya di Rand Corporation, California pada tahun 1960-an. Metode Delphi merupakan metode yang menyelaraskan proses komunikasi komunikasi suatu grup sehingga dicapai proses yang efektif dalam mendapatkan solusi masalah yang kompleks dan dapat pula digunakan untuk menentukan prioritas masalah.
Pendekatan Delphi memiliki tiga grup yang berbeda yaitu : Pembuat keputusan, staf, dan responden. Pembuat keputusan akan bertangungjawab terhadap keluaran dari kajian Delphi. Sebuah grup kerja yang terdiri dari lima sampai sembilan anggota yang tersusun atas staf dan pembuat keputusan, bertugas mengembangkan dan menganalisis semua kuisioner, evaluasi pengumpulan data dan merevisi kuisioner yang diperlukan. Grup staf dipimpin oleh kordinator yang harus memiliki pengalaman dalam desain dan mengerti metode Delphi serta mengenal problem area. Tugas staf kordinator adalah mengontrol staf dalam pengetikan. Mailing kuesioner, membagi dan proses hasil serta pernjadwalan pertemuan. Responden adalah orang yang ahli dalam masalah dan siapa saja yang setuju untuk menjawab kuisioner.
Manfaat metode:
a.       Dapat dipergunakan untuk memperkirakan kecenderungan dan kejadian yang akan datang
b.      Memperjelas dan menjernihkan adanya perbedaan pendapat
c.       Menyusun strategi
d.      Survi masalah kesehatan
e.       Memprioritaskan masalah



Prosedur Delphi mempunyai ciri – ciri yaitu :
1. Mengabaikan nama
2. Iterasi dan feedback yang terkontrol
3. Respon kelompok secara statistik (Chang, 1993)
Jumlah dari iterasi kuesioner Delphi bisa tiga sampai lima tergantung pada derajat kesesuaian dan jumlah penambahaninformasi selama berlaku. Umumnya kuesioner pertama menanyakan kepada individu untuk merespon pertanyaan dalam garis besar. Setiap subsequen kuisioner dibangun berdasarkan respon kuisioner pendahuluan. Proses akan berhenti ketika konsensus mendekati partisipan, atau ketika penggantian informasi cukup berlaku.
Prosedur metode Delphi adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan pertanyaan Delphi
Ini merupakan kunci proses Delphi. Langkah ini dimulai dengan memformulasikan garis besar pertanyaan oleh pembuatan keputusan. Jika responden tidak mengerti garis besar pertanyaan maka masukan proses adalah sia –sia. Elemen kunci dari langkah ini adalah mengembangkan pertanyaan yang dapat dimengerti oleh responden. Anggota staf harus menginterviewpembuat keputusan benar – benar jelas mengenai pertanyaan yang dimaksud dan bagaimana informasi tersebut akan digunakan.
2. Memilih dan kontak dengan responden
Partisipan sebaiknya diseleksi dengan dasar ; secara personal responden mengetahui permasalahan, memiliki informasi yang tepat untuk dibagi, tranformasi untuk melengkapi Delphi dan responden merasa bahwa agregasi pendapat panel responden akan termasuk informasi yang mereka nilai dan mereka tidak mengakses dengan cara lain. Seleksi aktual dari responden umumnya menyelesaikan melalui penggunaan proses nominasi.
3. Memilih ukuran contoh
Ukuran panel responden bervariasi dengan kelompok yang homogen dengan 10 – 15 partisipan mungkin cukup. Akan tetapi dalam sebuah kasus dimana refrence yang bevariasi diperlukan maka dibutuhkan partisipan yang lebih besar.


4. Mengembangkan kuisioner dan test 1
Kuisioner pertama dalam Delphi mengikuti partisipan untuk menulis respon pada garis besar masalah. Sampul surat termasuk tujuan, guna dari hasil, perintah dan batas akhir respon.
5. Analisa kuisioner 1
Analisa kuisioner harus dihasilkan dalam ringkasan yang bersisi bagian – bagian yang diidentifikasi dan komentar dibuat dengan jelas dan dapat dimengerti responden terhadap kuisioner 2. Anggota grup kerja mendokumentasikan masing – masing respon pada kartu indeks, memilih kartu kedalam katagori umum, mengembangkan sebuah konsensus pada label untuk masing – masing katagori dan menyiapkan ringkasan bayangan yang berisi katagori – katagori.
6. Pengembangan kuisioner dan test 2
Kuisioner kedua dikembangkan menggunakan ringkasan responden dari kuisioner 1. Fokus dari kuisioner ini adalah untuk mengidentifikasikan area yang disetujui dan yang tidak, mendiskusikan dan mengidentifikasi bagian yang diinginkan serta membantu partisipan mengetahui masing – masing posisi dan bergerak menuju pendapat yang akurat, responden diminta untuk memilih pada ringkasan bagian kuisioner 1
7. Analisa kuisioner 2
Tugas dari kelompok kerja adalah menghitung jumlah suara masing – masing bagian yang meringkas komentar yang dibuat tentang masing – masing bagian. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk menentukan jika informasi lengkap akan membantu untuk penyelesaian masalah atau paling tidak membuktikan untuk digunakan di berbagai cara.
8. Mengembangkan kuisioner dan test 3
Kuisioner 3 didesain untuk mendorong masukan proses Delphi
9. Analisis kuisioner 3
Analisa tahap ini mengikuti prosedur yang sama pada analisis kuisioner 2
10. Menyiapkan laporan akhir



Secara ringkas metode Delphi yang digunakan untuk menetukan prioritas masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:
a.       Seleksi anggota kelompok yang terdiri dari 6 sampai 10 orang.
b.      Masing-masing anggota diminta mengajukan pendapatnya terhadap kuesioner yang dibagikan.
c.       Hasil pendapat masing-masing anggota dihitung, kemudian dibagikan kepada seluruh anggota, untuk dibandingkan pendapatnya dengan pendapat anggota yang lain.
d.      Proses diulangi berkali-kali, melalui pembahasan-pembahasan, perbaikan-perbaikan, dan penjelasan-penjelasan yang akhirnya dicapai kesepakatan. 
Kelebihan metode delphi:
a.       Metode ini sesuai untuk menentukan prioritas masalah apabila data kuantitatif tidak tersedia karena permasalahannya kompleks atau sulit.
b.      Relative murah.
c.       Oleh karena keputusan yang diambil berdasarkan kesepakatan, maka dapat digunakan untuk meniadakan keputusan sepihak yang dikemukakan oleh anggota kelompok yang dominan.
Kekurangan metode delphi :
a.       Apabila seleksi anggota kelompok kurang cermat, dapat menghasilkan keputusan yang kurang tepat (seharusnya kemampuan dan ilmu masing-masing anggota cukup memadai tentang hal yang dibahas serta berkemampuan sama atau hamper sama).
b.      Dalam pelaksanaan metode ini pembahasan dilakukan berulangkali sehingga menyebabkan anggota menjadi lelah, akibatnya keputusan yang diambil belum matang atau mantap.
c.       Apabila kemampuan anggota kelompok tidak sama dan data yang tersedia tidak akurat, maka hasil kesimpulan dari 2 kelompok yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang berbeda pula.


Contoh hasil diskusi kelompok dengan metode Delphi mengenai masalah A,B,C,D dan E, sebagai berikut:
masalah
% anggota berpendapat maslah kesehatan tahun 2000
total
keterangan
besar
sedang
kecil
A
70
20
10
100

B
50
40
10
100

C
80
10
10
100

D
30
40
30
100

E
40
20
40
100

Pada tahap pertama dalam tabel diatas diperoleh gambaran bahwa 60% anggota beranggapan bahwa maslah D probabilitasnya kecil pada tahun 2000 dan anggota beranggapan bahwa masalah C probabilitasnya besar (80%) dan seterusnya. Setelah diskusi diulangi lagi maka hasil konsensus akhir adalah sebagai berikut:
masalah
% anggota berpendapat maslah kesehatan tahun 2000
total
Prioritas
besar
sedang
kecil
A
60
20
20
100
3
B
50
30
20
100
4
C
70
15
15
100
2
D
75
10
15
100
1
E
40
30
30
100
5

TUGAS TERSTRUKTUR

Metode Delphi
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rencana dan Evaluasi Kesehatan

 





Disusun Oleh :
1.             Dini Rizkiana                                      G1B009049
2.             Terlita ferari                                      G1B009057
3.             Sri budi fajariyani                             G1B009058
4.             Pratomo Ajiwibowo                          G1B009059
5.             Zahra tamammy                                G1B009060
6.             Uli Nuha                                               G1B009063
7.             Hidayat Heru                                      G1B009064
8.          Rokhmatul Ikhsani                               G1B009065
9.           M. Rizal                                                  G1B009067
10.       Jundha Fristiawan                                G1B009069

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2011
Daftar Pustaka
Brooks, k. w. (1979). delphi teknik: memperluas aplikasi. utara pusat asosiasi triwulan, 53, 377-385.
rieger, w. g. (1986). arah perkembangan di delphi: dissertations dan kualitasnya. teknologi perencanaan dan perubahan sosial, 29, 195-204. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar