Metode Delphi adalah
modifikasi dari teknik brainwriting dan survei. Dalam metode ini, panel
digunakan dalam pergerakan komunikasi melalui beberapa kuisioner yang tertuang
dalam tulisan. Teknik Delphi dikembangkan pada awal tahun 1950 untuk memperoleh
opini ahli. Objek dari metode ini adalah untuk memperoleh konsensus yang paling reliabel dari sebuah grup ahli.
Metode Delphi
dikembangkan oleh Derlkey dan asosiasinya di Rand Corporation, California pada
tahun 1960-an. Metode Delphi merupakan metode yang menyelaraskan proses
komunikasi komunikasi suatu grup sehingga dicapai proses yang efektif dalam
mendapatkan solusi masalah yang kompleks dan dapat pula
digunakan untuk menentukan prioritas masalah.
Pendekatan Delphi memiliki tiga grup
yang berbeda yaitu : Pembuat keputusan, staf, dan responden. Pembuat keputusan
akan bertangungjawab terhadap keluaran dari kajian Delphi. Sebuah grup kerja
yang terdiri dari lima sampai sembilan anggota yang tersusun atas staf dan
pembuat keputusan, bertugas mengembangkan dan menganalisis semua kuisioner,
evaluasi pengumpulan data dan merevisi kuisioner yang diperlukan. Grup staf
dipimpin oleh kordinator yang harus memiliki pengalaman dalam desain dan
mengerti metode Delphi serta mengenal problem area. Tugas staf kordinator adalah
mengontrol staf dalam pengetikan. Mailing kuesioner, membagi
dan proses hasil serta pernjadwalan pertemuan. Responden adalah orang yang ahli
dalam masalah dan siapa saja yang setuju untuk menjawab kuisioner.
Manfaat
metode:
a. Dapat dipergunakan untuk memperkirakan kecenderungan
dan kejadian yang akan datang
b. Memperjelas dan menjernihkan adanya perbedaan pendapat
c. Menyusun strategi
d. Survi masalah kesehatan
e. Memprioritaskan masalah
Prosedur Delphi mempunyai ciri –
ciri yaitu :
1. Mengabaikan
nama
2. Iterasi
dan feedback yang terkontrol
3. Respon
kelompok secara statistik (Chang, 1993)
Jumlah dari iterasi kuesioner Delphi
bisa tiga sampai lima tergantung pada derajat kesesuaian dan jumlah
penambahaninformasi selama berlaku. Umumnya kuesioner pertama menanyakan kepada
individu untuk merespon pertanyaan dalam garis besar. Setiap subsequen
kuisioner dibangun berdasarkan respon kuisioner pendahuluan. Proses akan
berhenti ketika konsensus mendekati partisipan, atau ketika penggantian
informasi cukup berlaku.
Prosedur metode Delphi adalah
sebagai berikut :
1. Mengembangkan
pertanyaan Delphi
Ini merupakan kunci proses Delphi.
Langkah ini dimulai dengan memformulasikan garis besar pertanyaan oleh
pembuatan keputusan. Jika responden tidak mengerti garis besar pertanyaan maka
masukan proses adalah sia –sia. Elemen kunci dari langkah ini adalah
mengembangkan pertanyaan yang dapat dimengerti oleh responden. Anggota staf
harus menginterviewpembuat keputusan benar – benar jelas mengenai
pertanyaan yang dimaksud dan bagaimana informasi tersebut akan digunakan.
2. Memilih
dan kontak dengan responden
Partisipan sebaiknya diseleksi
dengan dasar ; secara personal responden mengetahui permasalahan, memiliki
informasi yang tepat untuk dibagi, tranformasi untuk melengkapi Delphi dan
responden merasa bahwa agregasi pendapat panel responden akan termasuk
informasi yang mereka nilai dan mereka tidak mengakses dengan cara lain.
Seleksi aktual dari responden umumnya menyelesaikan melalui penggunaan proses
nominasi.
3. Memilih
ukuran contoh
Ukuran panel responden bervariasi
dengan kelompok yang homogen dengan 10 – 15 partisipan mungkin cukup. Akan
tetapi dalam sebuah kasus dimana refrence yang bevariasi
diperlukan maka dibutuhkan partisipan yang lebih besar.
4. Mengembangkan
kuisioner dan test 1
Kuisioner pertama dalam Delphi
mengikuti partisipan untuk menulis respon pada garis besar masalah. Sampul
surat termasuk tujuan, guna dari hasil, perintah dan batas akhir respon.
5. Analisa
kuisioner 1
Analisa kuisioner harus dihasilkan
dalam ringkasan yang bersisi bagian – bagian yang diidentifikasi dan komentar
dibuat dengan jelas dan dapat dimengerti responden terhadap kuisioner 2.
Anggota grup kerja mendokumentasikan masing – masing respon pada kartu indeks,
memilih kartu kedalam katagori umum, mengembangkan sebuah konsensus pada label
untuk masing – masing katagori dan menyiapkan ringkasan bayangan yang berisi
katagori – katagori.
6. Pengembangan
kuisioner dan test 2
Kuisioner kedua dikembangkan
menggunakan ringkasan responden dari kuisioner 1. Fokus dari kuisioner ini
adalah untuk mengidentifikasikan area yang disetujui dan yang tidak,
mendiskusikan dan mengidentifikasi bagian yang diinginkan serta membantu
partisipan mengetahui masing – masing posisi dan bergerak menuju pendapat yang akurat,
responden diminta untuk memilih pada ringkasan bagian kuisioner 1
7. Analisa
kuisioner 2
Tugas dari kelompok kerja adalah
menghitung jumlah suara masing – masing bagian yang meringkas komentar yang
dibuat tentang masing – masing bagian. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk
menentukan jika informasi lengkap akan membantu untuk penyelesaian masalah atau
paling tidak membuktikan untuk digunakan di berbagai cara.
8. Mengembangkan
kuisioner dan test 3
Kuisioner 3 didesain untuk mendorong
masukan proses Delphi
9. Analisis
kuisioner 3
Analisa tahap ini mengikuti prosedur
yang sama pada analisis kuisioner 2
10. Menyiapkan
laporan akhir
Secara
ringkas metode Delphi yang digunakan untuk menetukan prioritas masalah dapat
dirumuskan sebagai berikut:
a. Seleksi anggota kelompok yang terdiri dari 6 sampai 10
orang.
b. Masing-masing anggota diminta mengajukan pendapatnya
terhadap kuesioner yang dibagikan.
c. Hasil pendapat masing-masing anggota dihitung,
kemudian dibagikan kepada seluruh anggota, untuk dibandingkan pendapatnya
dengan pendapat anggota yang lain.
d. Proses diulangi berkali-kali, melalui
pembahasan-pembahasan, perbaikan-perbaikan, dan penjelasan-penjelasan yang
akhirnya dicapai kesepakatan.
Kelebihan
metode delphi:
a. Metode ini sesuai untuk menentukan prioritas masalah
apabila data kuantitatif tidak tersedia karena permasalahannya kompleks atau
sulit.
b. Relative murah.
c. Oleh karena keputusan yang diambil berdasarkan
kesepakatan, maka dapat digunakan untuk meniadakan keputusan sepihak yang
dikemukakan oleh anggota kelompok yang dominan.
Kekurangan
metode delphi :
a. Apabila seleksi anggota kelompok kurang cermat, dapat
menghasilkan keputusan yang kurang tepat (seharusnya kemampuan dan ilmu
masing-masing anggota cukup memadai tentang hal yang dibahas serta berkemampuan
sama atau hamper sama).
b. Dalam pelaksanaan metode ini pembahasan dilakukan
berulangkali sehingga menyebabkan anggota menjadi lelah, akibatnya keputusan
yang diambil belum matang atau mantap.
c. Apabila kemampuan anggota kelompok tidak sama dan data
yang tersedia tidak akurat, maka hasil kesimpulan dari 2 kelompok yang berbeda
akan menghasilkan kesimpulan yang berbeda pula.
Contoh hasil
diskusi kelompok dengan metode Delphi mengenai masalah A,B,C,D dan E, sebagai
berikut:
masalah
|
% anggota
berpendapat maslah kesehatan tahun 2000
|
total
|
keterangan
|
||
besar
|
sedang
|
kecil
|
|||
A
|
70
|
20
|
10
|
100
|
|
B
|
50
|
40
|
10
|
100
|
|
C
|
80
|
10
|
10
|
100
|
|
D
|
30
|
40
|
30
|
100
|
|
E
|
40
|
20
|
40
|
100
|
|
Pada tahap
pertama dalam tabel diatas diperoleh gambaran bahwa 60% anggota beranggapan
bahwa maslah D probabilitasnya kecil pada tahun 2000 dan anggota beranggapan
bahwa masalah C probabilitasnya besar (80%) dan seterusnya. Setelah diskusi
diulangi lagi maka hasil konsensus akhir adalah sebagai berikut:
masalah
|
% anggota
berpendapat maslah kesehatan tahun 2000
|
total
|
Prioritas
|
||
besar
|
sedang
|
kecil
|
|||
A
|
60
|
20
|
20
|
100
|
3
|
B
|
50
|
30
|
20
|
100
|
4
|
C
|
70
|
15
|
15
|
100
|
2
|
D
|
75
|
10
|
15
|
100
|
1
|
E
|
40
|
30
|
30
|
100
|
5
|
TUGAS TERSTRUKTUR
Metode Delphi
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rencana dan Evaluasi
Kesehatan
Disusun
Oleh :
1. Dini Rizkiana G1B009049
2. Terlita ferari G1B009057
3. Sri budi fajariyani G1B009058
4. Pratomo Ajiwibowo G1B009059
5. Zahra tamammy G1B009060
6. Uli Nuha G1B009063
7. Hidayat Heru G1B009064
8. Rokhmatul Ikhsani G1B009065
9. M. Rizal G1B009067
10. Jundha Fristiawan G1B009069
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN
MASYARAKAT
PURWOKERTO
2011
Daftar
Pustaka
Brooks, k. w. (1979). delphi teknik: memperluas aplikasi. utara
pusat asosiasi triwulan, 53, 377-385.
rieger, w. g. (1986). arah perkembangan di delphi: dissertations
dan kualitasnya. teknologi perencanaan dan perubahan sosial, 29, 195-204.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar